Golden Life

peluang usaha

Senin, 06 Februari 2012

Apa Itu Penyakit Lupus

Penyakit LUPUS adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.

Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.

Gejala-gejala penyakit dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan. sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus. Gejala-gejala yang umum dijumpai adalah:

    Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
    Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
    Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
    Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit LUPUS ini
    Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan



Dr. Rahmat Gunadi dari Fak. Kedokteran Unpad/RSHS menjelaskan, penyakit lupus adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah.

“Penyakit ini dapat mengenai semua lapisan masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat diturunkan. Wanita lebih sering 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih. Dan tentu saja, keluarga Odapus. Timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stres,” ujarnya. Penyakit ini justru kebanyakaan diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu dianggap diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.

Pada kehamilan dari perempuan yang menderita lupus, sering diduga berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi hal yang berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk geja LUPUS. Sering dijumpai gejala Lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.

Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap sehat. Namun, dalam penyakit ini kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh yang sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas . Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :

Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.

Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit) Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu.




Ciri ciri penyakit lupus ini adalah penyakit lupus akan menyerang sistem kekebalan tubuh secara berlebihan, sehingga mengganggu kesehatan tubuh. Lupus juga dikenal sebagai “Si Peniru Ulung” karena sering menyerupai penyakit lain dan gejala penyakit lupus terkadang sulit dibedakan dengan penyakit kulit lainnya. Penyakit lupus atau dalam dunia kedokteran disebut sistemik lupus eritematosus.
Gejala penyakit lupus

Gejala penyakit lupus secara umum akan didapatkan penderitanya merasa lemah, kelelahan berlebihan, demam, dan pegal-pegal Gejala ini muncul ketika lupus sedang aktif dan menghilang ketika tidak aktif. Pada organ tertentu seperti kulit gejalanya berupa ruam merah berbentuk mirip kupu-kupu di kedua pipi dikenal dengan istilah butterfly rush, kerontokan rambut dan sariawan.

Ciri ciri penyakit lupus jika menyerang dada akan timbul rasa sakit yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan jika bernapas. Bila jantung terserang akan takikardi (jantung berdebar cepat) atau udem/bengkak pada kaki sedangkan jika mengenai paru-paru terserang penderita biasanya sesak napas. Sistem otot yang terserang akan menunjukkan ciri ciri penyakit lupus yang khas berupa rasa lemah atau sakit di otot atau pada pesendian, baik dengan ataupun tanpa pembengkakan serta menunjukkan kemerahan pada daerah yang terserang.

Ciri ciri penyakit lupus secara otomatis akan menurunkan jumlah sel darah merah, putih, dan sel pengatur pembekuan darah. Pada saluran pencernaan muncul gejala sakit perut, mual, muntah, diare, atau sukar buang air besar. Ginjal akan mengalami gangguan fungsi yang mengakibatkan pengeluaran racun hasil metabolisme tidak berjalan seperti semestinya.
Pengobatan penyakit lupus

Untuk pengobatan penyakit lupus sebenarnya belum ada referensi yang kuat bagaimana cara pengobatan, hingga saat ini masih dalam proses penelitian. Namun pada penderita dokter biasanya hanya mengurangi gejala penyakit lupus yang timbul. Contoh kasusnya misalnya jika menyerang tulang atau persendian seperti yang telah dijelaskan tadi, maka biasanya terjadi peradangan seperti arthritis maka dokter akan memberikan obat anti inflamasi untuk mengurangi rasa sakit akibat arthritis. Contoh lainnya misalnya jika timbul ciri ciri penyakit lupus berupa ruam di kulit maka dokter akan memberi kortikosteroid (biasanya berupa lotion atau krim).


Penyebab penyakit lupus yang sebenarnya hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Tidak ada terapi obat yang pasti untuk mengobati penyakit lupus, seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya sehingga pengobatan yang dilakukan hanya untuk mengurangi gejala. Kabar baiknya dalam banyak kasus penyakit lupus dapat dikelola baik oleh dokter. Penyakit lupus kadang-kadang merupakan penyakit yang berasal dari keluarga, sehingga dikatakan penyebab penyakit lupus disebabkan oleh genetik yang turun temurun.
Pemicu gejala penyakit lupus

Gejala pada beberapa orang dapat dipicu oleh beberapa faktor dibawah ini:
   * lingkungan
    *paparan sinar matahar
                *obat-obatan tertentu
                        * Stress

Orang lain yang memiliki latar belakang genetik yang sama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala penyakit. Jika kita mengikuti perkembangannya, hingga saat ini para peneliti dalam bidang dermatologi masih meneliti lebih lanjut.

Siapapun bisa menderita penyakit lupus, pria maupun wanita, tua ataupun muda. 9 dari 10 orang yang menderita lupus adalah perempuan (ada referensi lain yang mengatakan 8 kali lipat dari pria). Lupus paling sering terjadi pada wanita berusia antara 15-44 tahun. Para ilmuwan memperkirakan hormon wanita mungkin ada hubungannya dengan penyebab penyakit lupus. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan laki-laki dan orang tua juga bisa menderita.
Epidemiologi penyakit lupus

Dari segi epidemiologi, Afrika cenderung untuk terdiagnosis lupus pada usia yang lebih muda dan memiliki gejala yang lebih mudah di diagnosa. Mereka juga cenderung memiliki penyakit yang lebih parah daripada kulit putih bahkan dapat berkembang menjadi kejang, penyakit jantung dan stroke. Untuk anak-anak di bawah usia 15 tahun memiliki lupus mungkin akan memiliki masalah jantung, hati, atau kulit yang disebabkan oleh lupus (kecuali pada bayi yang baru lahir termasuk jika ibunya mengidap penyakit lupus). Dengan perawatan yang baik, sebagian besar wanita dengan lupus dapat memiliki kehamilan normal dan bayi yang sehat. Penyebab penyakit lupus memang masih dalam penelitian para ahli, namun kita dapat mengenali gejala-gejala penyakit lupus apalagi jika dengan konsultasi kepada dokter dan pemeriksaan atau tes-tes yang bisa menunjang.
Semoga info ini bisa membantu anda.Salam sehat selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar